Bullying Dalam Perspektif Bahasa Dan Dampaknya terhadap Karakter Masyarakat
Abstract
Mungkin saat ini beberapa orang tidak begitu mengerti apa terjemahan kata bully dalam Bahasa Indonesia. Mengatakan hal yang tak menyenangkan ataupun memanggil seseorang dengan julukan yang buruk, Mengabaikan atau mengucilkan seseorang dari suatu kelompok karena sebuah tujuan, Memukul, menendang, menjegal atau menyakiti orang lain secara fisik, serta mengatakan kebohongan atau rumor yang tidak benar mengenai seseorang atau membuat orang lain tidak menyukai seseorang dan hal-hal semacamnya.
Buyyling juga merupakan suatu perundungan. Penggunaan kata perundungan sepertinya tidak begitu populer dalam masyarakat Indonesia. Khususnya masyarakat awam. Hal itu dapat dibuktikan dengan tidak banyak atau tidak ada media berita populer menggunakan kata tersebut.
Pemaknaan tentang Buyyling sangat penting untuk diketahui, agar kita tahu manfaat dan kekurangan serta mudhorot menggunakan kata tersebut.
Penulisan ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dengan mengumpulkan makna bullying dari beberapa sumber buku atau referensi lalu penulis membuat kesimpulan akhir sebagai kesan dari makna yang disajikan.
Dari hasil penelitian tersebut didapat bahwa banyak dari para peserta yang sering menggunakan kata buyyling dalam bergaul dengan teman, sehingga penggunaan tersebut sesungghnya tidak tepat.
Full Text:
PDFReferences
Astuti, P. R. 2008. Meredam Bullying 3 Cara Efektif Meredam KPA (Kekerasan Pada Anak).
Jakarta: Grasindo.
Berthold dan Hoover. 2000. Correlates of Bullying and Victimization among Intermediate Students
in the Midwestern USA. Sage Publication Volume 21 No. 1.
Black dan Jackson. 2007. Using bullying incident density to evaluate the olweus bullying prevention
programme. School psychology international. Sejiwa. 2008. Bullying: Mengatasi
Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan sekitar Anak. Jakarta: Grasindo.
Coloroso, B. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton, Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak
dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta: Serambi.
Moleong, Lexy J. (1996) Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketujuh. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Perdana, Rian Achmad. (2016) Penelitian Hukum Interdisipliner. Dalam Penelitian Hukum
Interdisipliner Sebuah Pengantar Menuju Sosio-Legal. Cetakan pertama. Semarang:
Thafamedia.
Raihan.(3013). Lingkungan & Hukum Lingkungan. Cetakan ke-V. Jakarta: Universitas Islam Jakarta.
Raihan. (2017) Metodologi Penelitian. Cetakan pertama Jakarta: Universitas Islam Jakarta.
Rigby, Ken. 2003. Consequences of Bullying in schools. Canadian Journal of Psychiatry.
Salmivalli, Christina. 2010. Bullying and The Peer Group. Aggression and Violent Behaviour vol 15.
Sinaga, Nomensen. (2016) Ilmu Perundang-Undangan..Jakarta: Jala Permata Aksara.
Susanto, Dwi Wulandari. 2010. Fenomena Korban Perilaku Bullying pada Remaja dalam Dunia
Pendidikan. Semarang: Fakultas Psikologi Unika Soegijapranat
Wicaksana, I. 2008. Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa. Yogjakarta: Kanisius.
Olweus, D. 2005. Bullying at School: What We Know and What We Can Do. Oxford: Blackwell.
DOI: https://doi.org/10.37012/jipmht.v6i1.762
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Tahir Wijaya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550
Jurnal Inovasi Pendidikan Mohammad Husni Thamrin is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.