Pengaruh Variasi Konsentrasi Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Sebagai Media Alternatif Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923

Authors

  • Desy Kusumawati Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional, Indonesia
  • Vector Stephen Dewangga Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.37012/anakes.v9i2.936

Abstract

Sukun adalah buah yang dihasilkan oleh tanaman Artocarpus altilis. Bentuknya bulat hingga cenderung lonjong. Warnanya hijau terang dan akan berubah menjadi kuning kecoklatan saat matang. Habitat tanaman sukun adalah  paling cocok di dataran rendah beriklim tropis.  Tepung sukun merupakan tepung bebas gluten yang dihasilkan dari tepung sukun yang dibudidaya secara alami. Tepung sukun pada 100 g. mengandung kadar air antara 2-6%, protein 3,6 g, lemak 0,8  g, dan karbohidrat  78,9 g, vitamin B20,17 mg, vitamin B10,34 mg, vitamin C 47,6 mg, kalsium 58,8 mg, fosfor 165,2 mg dan zat besi 1,1 mg. Staphylococcus aureus adalah bakteri berbentuk kokus dan bersifat gram positif. Staphylococcus aureus bersifat aerob atau anaerob fakultatif dan bertahan hidup dalam lingkungan kosentrasi yang tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi sukun sebagai media alternatif pertumbuhan  Staphylococcus aureus, mengetahui jumlah angka lempeng total bakteri pada Staphylococcus aureus. Penelitian ini adalah Quota Sampling dengan 5 kelompok perlakuan diantaranya 3 kelompok media alternatif sukun (Artocapus altilis) variasi kosentrasi 5%, 7,5%, dan 10%, dan 2 kontrol untuk kontrol positif media Nutrient agar dan kontrol negatif media agar base. Hasil penelitain di lakukan uji normalitas, uji homogentios, dn uji ANOVA dengan nilai sig <0,005. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan jumlah koloni pada pertumbuhan Staphylococcus aureus pada media alternatif sukun dengan variasi konsentarsi 5%, 7,5%, dan 10%.Variasi konsentrasi tertinggi (10%) tepung sukun (Artocapus altilis) setara dengan media Nutrient Agar (NA) dalam menumbuhkan Staphylococcus aureus. Kata kunci : Sukun, Tepung Sukun, Staphylococcus aureus 

Author Biography

Desy Kusumawati, Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis

References

Arulanantham R, Pathmanathan S, Ravimannan N, Niranjan K. (2012). Alternative culture media for bacterial growth using different formulation of protein sources. J Nat Prod Plant Resour. Vol. 2, No. 6, 697-700.

Adinugraha, H. A., dan Susilawati, S. (2012). Variasi Kandungan Kimia Tanaman Sukun dari Beberapa Populasi Di Indonesia sebagai Sumber Pangan dan Obat. Jurnal Hutan Tropis, 2(3), 226-232.

Adinugraha, H.,A,. Noor,K,K,. Dedi, S,. dan Prastyono. (2014). Pengembangan Teknik Budidaya Tepung Sukun (Artocapus altilis) Untuk Ketahanan Pangan. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. IPB Press.

Anisah, & Rahayu T. (2015). Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri Menggunakan Sumber Karbohidrat yang berbeda. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 855-860

Cappucino, J. G, Sherman N. (2014). Manual Laboratorium Mikrobiologi Edisi 8. Jakarta, Indonesia: EGC

Dewi,A,K.(2013). “Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis Di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Gadjah Mada. Vol 31. No 2

Deivanayaki and Iruthayaraj, Antony. (2012). India Alternative Vegetable Nutrient Source For Microbial Growth: International Journal of Biosciences (IJB)

Estalansa, H., Endang, Y., dan Sri, H. (2018). The Diversity Of Breadfruit Plants (Artocarpus Altilis) Based On Morphological Characters. Agrotech Res J. Falkutas Pertanian Universitas sebelas Maret Surakarta. Vol,2. No,2. Hal 80-85

Fatmariza, M., Nurul, I., & Rohmi. (2017). Tingkat Kepadatan Media Nutrient Agar Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal Analis Medika Bio Sains. Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram. Vol 4 No 2.

Firdaus, F., Melian, O. W., Ery, S. R., & Wenny, I. (2008). Pengaruh Ph, Konsentrasi Substrat, Penambahan Kalsium Karbonat Dan Waktu Fermentasi Terhadap Perolehan Asam Laktat Dari Kulit Pisang. Jurnal Widya Teknik. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Vol 7 No 1.

Food and Agriculture Organization. (2013). Dietary Protein Qualit Elaluation in Human Nutrition. Auckland: Food and Agriculture Organization.

Harti, A, S. 2014. Biokimia Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika

Krihariyani,D,. Evy, D,W., dan Entuy, K. (2016). Pola Pertumbuhan Staphylococcus Aureus Pada Media Agar Darah Manusia Golongan O, AB, Dan Darah Domba Sebagai Kontrol. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya. Vol. 3. No, 2. Hal 191 – 200

Kusmiyati,M. (2016). Praktikum Kimia Farmasi. Jakarta: Kementrian Kesehatan Repblik Indonesia.

Mulyadi, R. (2019). Isolasi Dan Karakterisasi Selulosa. Jurnal Saintika UNPAM. Fakultas Teknik Universitas pamulang.

Nufus,B.N,.Galuh.T,.faturrahman. (2016). Populasi Bakteri Normal dan Bakteri Kitinolitik Pada Saluran pencernaan Lobser Pasir (Panulirus homarus L.) yang Diberi Kitosan

Nurdin.E dan Aan.Y.A. (2021). Studi Pertumbuhan Jamur Pada Media Alternatif Sukun (Artocarpus altilis) Pada Sediaan Langsung Dan Powder. Biocelebes. Poltekkes kemenkes Ternate Maluku Utara. Vol. 15, No. 1

NCBI. (2020). Toxonomy. Artocarpus altilis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?id=19425. Diakses tanggal 3 Januari 2022

NCBI. (2020). Toxonomy. Staphylococcus aureus. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?mode=Info&id=1280&lvl=3&lin=f&keep=1&srchmode=1&unlock. Di akses tanggal 3 Januari 2022

Sari,L,P. (2019). Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri Dengan Menggunakan Umbi Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea Batatas (L.) Lam) Untuk Bakteri Lactobacillus Acidophilus, Salmonella typhii Dan Escherichia Coli. Skripsi. Falkutas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Shabella, R. 2012. Terapi daun sukun dahsyatnya khasiat daun sukun untuk menumpas penyakit. Klaten: Cable Book.

Sutanto,R. (2002). Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius, Yogyakarta.

Suwito,W. (2010). Bakteri Yang Sering Mencemari Susu: Deteksi, Patogenesis, Epidemiologi, Dan Cara Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Vol, 29. No,3. Hal 96 – 100

Syawia,M,B. (2018). Pengaruh Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Dan Penggunaan Jenis Telur Terhadap Karakteristik Kue Semprong. Skripsi .Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Utami, Linda A dan Agung Suprihadi. (2018). Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Media Pertumbuhan Aspergillus flavus DUCC-K225 untuk Produksi Enzim Protease. Jurnal Berkala Bioteknologi Vol. 1, No. 1

Downloads

Published

2023-09-30

How to Cite

Kusumawati, D., & Dewangga, V. S. (2023). Pengaruh Variasi Konsentrasi Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Sebagai Media Alternatif Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 9(2), 201–214. https://doi.org/10.37012/anakes.v9i2.936

Citation Check