Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus pada Feses Siswa SDN Cimerang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat

Authors

  • Dwi Davidson Rihibiha Medical Laboratory Technology, School of Health Science Jenderal Achmad Yani Cimahi, Indonesia
  • Ria Nurul Aqmalia Medical Laboratory Technology, School of Health Science Jenderal Achmad Yani Cimahi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37012/anakes.v7i1.454

Abstract

Penyakit infeksi kecacingan  sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di indonesia. Soil-transmitted helminths (STHs) merupakan salah satu golongan cacing yang menyebabkan kecacingan, yang terdiri dari Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale, dan Necator americanus. Sanitasi sekolah, khususnya Sekolah Dasar, adalah salah satu faktor penyebab infeksi cacing yang paling umum. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya telur cacing nematoda usus pada feses siswa SDN Cimerang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Sampel yang digunakan berasal dari feses siswa sebanyak 10 orang. Penelitian ini menggunakan metode bersifat deskriptif. Data diambil dari hasil kuisioner dan sampel feses. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 10 sampel feses negatif. Hasil kuisioner menunjukkan rata-rata siswa memiliki personal hygene dan faktor-faktor  kebiasaan yang baik diantaranya, kebiasaan mencuci tangan memakai sabun sebelum dan setelah makan (86,4 %), kebiasaan mencuci tangan memakai sabun setelah buang air besar (97,7%), kebiasaan mencuci tangan memakai sabun setelah bermain tanah (84,1%), bermain tanah (90,9%), menggunakan alas kaki keluar rumah dan istirahat sekolah (79,5%)  serta memotong kuku sekali dalam seminggu (81,8%). Oleh karena itu, kebiasaan menjaga kebersihan diri diharapkan  dapat dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengurangi angka infeksi kecacingan anak-anak.

References

REFERENSI

Ali, R.U., Zulkarnaini, Z. and Affandi, D. (2016). Hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan angka kejadian kecacingan (soil transmitted helminth) pada petani sayur di kelurahan maharatu kecamatan marpoyan damai kota pekanbaru. Dinamika Lingkungan Indonesia, 3(1), pp.24-32.

Akhsin, Z. (2010). Parasitologi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Andaruni, A. (2010). Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Infeksi Cacingan Pada Anak di SDN 01 Pasirlangu Cisarua.

Djarismawati, M. (2008). Prevalensi Cacing Usus Pada Murid Sekolah Dasar Belajar Pelayanan Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan Daerah Kumuh Di Wilayah DKI Jakarta. hlm. 19.

Ginting, S. A. (2003). Hubungan Antara Status Social Ekonomi Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar.

Martila, Sandi, S., Paembonan, & Nopita. (2015). Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Kecacingan pada murid SD negeri Abe pantai Jayapura.

Natadisastra, D., & Agoes, R. (2009). Parasitologi Kedokteran, Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang Edisi 1. Jakarta: EGC.

Silitonga, M. M. (2008). Prevalensi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Negeri di Desa Cihanjuang Rahayu Parompong Bandung Barat.

Soedarto. (2011). Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.

WHO. (2014). Infeksi Soil Transmitted Helminths.

Downloads

Published

2021-03-30

How to Cite

Rihibiha, D. D., & Aqmalia, R. N. (2021). Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus pada Feses Siswa SDN Cimerang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 7(1), 9–15. https://doi.org/10.37012/anakes.v7i1.454

Citation Check