Hubungan Kebersihan Diri Terhadap Kejadian Tinea Versikolor Pada Santri Di Pondok Pesantren Muthmainnatul Qulub Al-Islami Cibinong Bogor
DOI:
https://doi.org/10.37012/anakes.v6i2.366Abstract
Malassezia furfur sebagai penyebab dari tinea versikolor berubah dari spora menjadi miselium disebabkan oleh faktor predisposisi yang dapat berupa endogen atau eksogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase tinea versikolor serta perilaku kebersihan diri pada santri di Pondok Pesantren Muthmainnatul Qulub Al-Islami Cibinong Bogor. Data penelitian yang diperoleh dianalisis berdasarkan persentase. Sampel yang diambil pada santri yang berjumlah 62 orang di lakukan pemeriksaan langsung dengan KOH 10% ditemukan adanya spora berkelompok dan atau hifa pendek berkelompok terhadap 62 sampel didapatkan hasil 32(51,6%) orang terinfeksi tinea versikolor, berdasarkan kelompok usia 12-14 tahun didapatkan 28(59,6%) orang dan 4(26,7%) orang pada usia 15-17 tahun, berdasarkan kebersihan diri kebiasaan menggunakan pakaian secara bersama sebanyak 14(41,2%) orang dan 18(64,3%) orang yang tidak menggunakan pakaian secara bersama, berdasarkan kebiasaan bertukar handuk sebanyak 13(43,3%) orang dan 19(59,4%) orang yang tidak mempunyai kebiasaan bertukat handuk, dari 9 santri melakukan frekuensi mandi yang rendah 1 kali dalam sehari terdapat (88,9%) terinfeksi tinea versikolor. Perhitungan bivariat dengan Chi-square terhadap infeksi tinea versikolor yaitu ada hubungan bermakna pada variabel usia dan frekuensi mandi (P<0,05), sedangkan tidak ada hubungan bermakna (P>0,05) adalah mengganti pakaian dan bertukar handuk
Kesimpulan angka infeksi tinea versikolor sebanyak 32 orang atau 51,6%, tidak terdapat hubungan bermakna antara mengganti pakaian dan bertukar handuk tetapi memiliki hubungan bermakna antara usia dan frekuensi mandi dalam sehari dengan infeksi tinea versikolor.
Â
Kata kunci                           : Tinea versikolor, Santri
References
Adiguna .M.S., Epidemiologi Dermatomikosis di indonesia dermatomikosis
Superfisialis, FKUI, iyani JAKARTA, 2004.
Badri. 2007. Hygiene perseorangan santri pondok pesantren wali songo ngabar ponorogo. Media Litbang Kesehatan. 17(2): 20—7
Boel, Trelia., (2013) Mikosis Superfisial. Digitized by USU digital library.
Budimulja U. Mikosis: Tinea versikolor dalam : Djuanda A. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Edisi VI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2010.
Budimulya, U. Penyakit Jamur. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2001.
Graham, R. Dermatologi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005.
Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates, 2000.
Hidayat A. Konsep Kebersihan Diri. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.
Irianto, K. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: Yrama Widya. 2006.
Irianto, K. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabeta. 2007.
Mulyati, Sjariffudin PK., susilo, Parasitologi Kedokteran 4th ed, in susanto,I.I.S Ismad, Pudja Sjariffudin, Saleha Sungkar, Editor, FKUI, Jakarta, 2010.
Mulyati, Buku Penuntun Praktikum Mikology, MH.Thamrin, Jakarta 2017.
Mitchell, Thomas G. 2004. Medical Mycology. Dalam: Brooks GF, Butel JS, Morse SA, ed. Jawetz’s Meddical Microbiology 22nd edition. USA Appleton.
Madani A. 2000. Infeksi Jamur Kulit. Dalam : Harahap M, editor. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates
Mardani, Wartonah. 2010 kebutuhan personal hygiene. Dalam: Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Salemba Medica.
Prianto, L.A.,Tjahaya, Darwanto, Atlas Parasitologi Kedokteran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004.
Partologi, D. Pitiriasis versikolor dan Diagnosis Bnadingan. Dapartemen ilmu Kesehatan Kulit Dan kelamin FK. USU. Medan, 2008
Sjamsoe, E. Penyakit Kulit yang umum di indonesia. Jakarta: PT medical multimedia, 2005.
Susilo, J. Mikosis Superfisialis dalam Parasitologi Kedokteran. 2000.
Utama, H. Parasitologi Kedokteran. FKUI. Jakarta 2009
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Anakes :Â Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
![Lisensi Creative Commons](https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.