Penentuan Angka Kepadatan (Density Figure) dan Angka Bebas Jentik (ABJ) Larva Aedes aegypti di Rw 02, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat

Authors

  • Sumiati Bedah Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia
  • Nico Hartandi Universitas Mohammad Husni Thamrin

DOI:

https://doi.org/10.37012/anakes.v5i1.328

Abstract

World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 390 juta infeksi dengue/tahun. Pada tahun 2016, di Indonesia tercatat sebanyak 204.171 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan jumlah kematian 1.598 orang. Jawa Barat merupakan provinsi dengan kasus DBD terbanyak. Di RW 02, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat terdapat warga yang terkena DBD. Selain itu, kurangnya kegiatan 3M-Plus dan tidak adanya kegiatan kader juru pemantau jentik (jumantik) meningkatkan potensi penularan penyakit DBD di tempat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kepadatan larva Aedes aegyptidan menentukan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku warga mengenai tempat penampungan air (TPA) dan 3M-Plus berdasarkan ada/tidaknya larva Ae. aegypti pada rumah warga, serta hubungan antara keduanya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Seratus sampel rumah dipilih secara random sampling. Spesimen diambil dengan metode single larva. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan Angka Kepadatan (Density Figure) = 6 (House Index = 38%, Container Index = 22%, Breteau Index = 50), sehingga kepadatan larvanya tergolong tinggi. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 62%, yang berarti belum memenuhi target ABJ ≥ 95%. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku warga yang rumahnya tidak terdapat larva Ae. aegyptitergolong baik dan berlaku sebaliknya. Terdapat hubugan antara keberadaan larva Ae. aegypti dengan pengetahuan (p= 0,022), sikap (p= 0,028) dan perilaku (p= 0,000) warga mengenai TPA dan kegiatan 3M-Plus. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar warga lebih giat melakukan kegiatan 3M-Plus dan mengaktifkan kegiatan kader jumantik di RW 02.

Kata Kunci         :Aedes aegypti, Density Figure, Angka Bebas Jentik

References

Budiyanto, A. 2012. Perbedaan Warna Kontainer Berkaitan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Sekolah Dasar. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 1(2): 65–71.

CDC. 2012. Dengue – Frequently Asked Questions. https://www.cdc.gov/ dengue/faqfacts/index.html. Diakses 16 Juli 2018.

Dinkes Kota Bekasi. 2015. Profil Kesehatan Kota Bekasi Tahun 2014. Bekasi: Dinkes Kota Bekasi.

Dinkes Provinsi Jawa Barat. 2017. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2016. Bandung: Dinkes Provinsi Jawa Barat.

Ditjen P2PL. 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Ditjen P2PL.

Ditjen P2PL. 2013. Buku Saku Pengendalian Demam Berdarah Dengue untuk Pengelola Program DBD Puskesmas. Jakarta: Ditjen P2PL.

Frida. 2008. Mengenal Demam Berdarah Dengue. Jakarta: CV Pamularsih.

Kemenkes RI. 2016. InfoDATIN – Situasi DBD di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI.

Murdani, A.P., dkk. 2015. Pemetaan Kejadian DBD Berdasarkan Angka Bebas Jentik dan Jenis Infeksi Virus Dengue. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan–Stikes Dian Husada Mojokerto: 30–43.

Nahdah, dkk. 2013. Hubungan Perilaku 3M Plus dengan Densitas Larva Aedes aegypti di Kelurahan Birobuli Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5658/JURNAL%20NAHDA.pdf. Diakses 16 Juli 2018.

Prianto, J., dkk. 2004. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pusarawati, S., dkk. 2014. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sari, I.P., dkk. 2017. Hubungan Kepadatan Larva Aedes sp. dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 6(1): 41–48.

Soedarto. 1992. Entomologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Soejoto dan Soebari. 1996. Materi Kuliah Parasitologi Medik Jilid II (Entomologi). Surakarta: Akademi Analis Kesehatan Surakarta.

Staf Pengajar Bagian Parasitologi FKUI. 2000. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Staf Pengajar FKUI. 1994. Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.

Susanna, D. dan Terang Uli J. Sembiring. 2011. Entomologi Kesehatan (Artropoda Pengganggu Kesehatan dan Parasit yang Dikandungnya). Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

WHO. 2018. Dengue and Severe Dengue. http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue. Diakses 16 Juli 2018.

WHO. 2018. Epidemiology. http://www.who.int/denguecontrol/epidemiolo

gy/en/. Diakses 16 Juli 2018.

Wurisastuti, T. 2013. Perilaku Bertelur Nyamuk Aedes aegypti pada Media Air Tercemar. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 2(1): 25–31.

Downloads

Published

2020-03-30

How to Cite

Bedah, S., & Hartandi, N. (2020). Penentuan Angka Kepadatan (Density Figure) dan Angka Bebas Jentik (ABJ) Larva Aedes aegypti di Rw 02, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 5(1), 23–34. https://doi.org/10.37012/anakes.v5i1.328

Citation Check