HUBUNGAN TINEA PEDIS DENGAN LAMANYA BEKERJA SEBAGAI NELAYAN DI PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU JAKARTA UTARA

Fadlilla Muhtadin, Imas Latifah

Abstract


Tinea Pedis merupakan suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita, yakni jamur yang
menginfeksi permukaan tubuh dan mengandung zat tanduk (keratin) yang terlokalisasi pada startum komeum kulit sela-sela
jari kaki. Kejadian infeksi Tinea Pedis ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor lingkungan
kerja dan perilaku. Nelayan adalah salah satu profesi pekerja, dimana dalam melakukan pekerjaannya selalu kontak dengan
air yang menyebabkan kaki menjadi lembab dan menjadikan kaki tempat yang menguntungkan untuk pertumbuhan jamur
Tinea pedis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran infeksi Tinea pedis pada kerokan kulit sela-sela
jari kaki nelayan dan hubungannya dengan lamanya bekerja sebagai nelayan di Pulau Panggang Kepulauan Seribu Jakarta
Utara.Penelitian ini dilakukan menggunakan desain studi  cross sectional dengan mengambil sampel 60 nelayan di Pulau
Panggang Kepulauan Seribu Jakarta Utara. Bahan pemeriksaan  yang digunakan  berupa kerokan kulit sela-sela jari kaki
yang diambil menggunakan scalpel, yang kemudian dilakukan pemeriksaan langsung  secara mikroskopik. Dari hasil
pemeriksaan  terhadap  60 sampel kerokan kulit sela-sela jari kaki nelayan  berdasarkan lamanya  bekerja  sebagai nelayan
selama > 3 tahun terdapat 19,51% mengalami Tinea pedis, dan nelayan yang bekerja< 3 tahun tidak ada yang mengalami
infeksi Tinea Pedis (0%), dan berdasarkan perhitungan statistik  dapat diketahui adanya hubungan bermakna  antara
keberadaan jamur Tinea pedis pada kerokan kulit sela-sela jari kaki dengan lamanya berprofesi sebagai nelayan. Kejadian
infeksi Tinea Pedis pada nelayan di Pulau Panggang Kepulauan Seribu ini juga dipengaruhi oleh durasi bekerja dalam
sehari dan kebiasaan menggunakan sepatu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah  semakin lama bekerja sebagai nelayan
semakin besar risiko mengalami Tinea Pedis pada Nelayan di Pulau Panggang Kepulauan Seribu Jakarta Utara.
 
Kata kunci: Tinea Pedis, Nelayan, Lama Bekerja.

Full Text:

PDF

References


Adiguna, M.S., Epidemiologi Dermatomikosis Superfisialis, Dalam: Budimulja, U. Dermatomikosis

Superfisialis. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,2004.

Budimulja, U., Penyelidikan Dermatophytosis Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Tesis Doktor,

FKUI, Jakarta,1980.

Budimulja, U., Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5. Jakarta: FKUI, 2007.

Dewi, R.M., Tinea Pedis Pada Pedagang Tahu. KTI.DIII Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes

Kemenkes Jakarta III 2008.

Diklat, Dinas Kesehatan Kota Surakarta, (personal communication), 8 Oktober 2015.

Diklat, RSUD Dr. Moewardi, (personal communication), 8 Oktober 2015.

Emmy Sm Dailli Sjamsoe, dkk., Penyakit Kulit Yang Umum di Indonesia, PT Medica Multimedia

Indonesia. 2005.

Ervianti, E., Martidiharjo, S., Murtiastutik D., Etiologi dan Pathogenesis Dermatomikosis Superficialis.

RSU Dr. Soetomo/ FK UNAIR. Dalam Simposium Penatalaksanaan Dermatomikosis

Superficialis,2002.

Gandahusada, S., Illahude, HD. dan Pribadi, W.,Buku Ajar Parasitologi Kedokteran,edisi ketiga.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,1998.

Halsted, James,A. Halsted, Charles,H., The Laboratory in Clinical Medicine Interpretation and

Aplication, second edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 1981.

Harahap, Mawarli., Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates, Jakarta, 2000.

Hidayati, A.N., Suroso, S., Hinda, D., Sandra, E.,.Superficial Mycosis in Mycology Division Out

Patient Clinic of Dermatovenereology,Vol 21Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2009.

Jawetz, Melnick., dan Adelberg., Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25., EGC. Jakarta. 2010.

Kumar, V., Tilak, R., Prakash, P., Nigam, C., Tinea Pedis- an Update.Asian Journal of Medical

Sciences.Vol 2: 134-8,2011.

Kumiati, C, R., Etiopatogenesis Dermatofitosis. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.vol.20

No.3. Surabaya. 2008

Kurniawati, R.D., Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Tinea pedis Pada Pemulung di

TPA Jatibarang Semarang. Thesis. Universitas Diponegoro, 2006.

Mulyati, Buku Penuntun Praktikum Mikologi Jurusan Analis Kesehatan. Jakarta, 2015.

Siregar, R.S., Penyakit Jamur Kulit Edisi 1 Jakarta: EGC, 2005, pp. 17-21.

Soekandar, T.M., Dermatomikosis Superficilis Pedoman Untuk Dokter dan Mahasiswa Kedokteran.

Jakarta: FKUI, 2001, pp.8-10.

Sukandar, E.Y., Andrjati, R., Sigit, J.I., Andyana, I.K., Setiadi, A.P.,.Iso Farmakoterapi. Edisi 1 Jakarta:

PT.ISFI, 2008, pp. 121-6.

Takahashi,.Dermatophyte Flora at the Dermatology Clinic of Kimitsu Chuo Hospital from 1994 through

Nippon Ishinkin Gakkai Zasshi.Vol 43 (1),2002.

Tan, H.H.,Superficial Fungal Infections seen at National Skin Centre Singapore. Journal Medical of

Mycology,2005Vol 46: 77–8

Triono Soendoro, Prevalensi Dermatitis Kontak Pada Nelayan Di Wakatobi, Wakatobi, 2007

Umah, R.R., Pemeriksaan Tinea Pedis Pada Kerokan Kulit Kaki Nelayan Di Kampung Muara Mati

Kecamatan Muaragembong Bekasi. Jakarta, 2016.

Viegas, C., Sabino, R., Parada, H., Brandao, J., Carolino, E.,Diagnosis of Tinea pedis and

Onychomycosis in Patients from Carlo CJ, Bowe MC. Tinea pedis Athlete’s foot. Saude and

Tekhnology.ISSN: 1646-9704, 2013.

Wollf, K., dan Johnson, R.A.,Fitzpatrick Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology Edisi 6.

ISBN: 978-0-07-163342-0, 2012.




DOI: https://doi.org/10.37012/jik.v10i1.22

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Kesehatan



Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License
Jurnal Ilmiah Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats