Kajian Kebijakan: Kemitraan Publik Swasta Penanggulangan Stunting di Indonesia Dalam Kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Brian Sri Prahastuti

Abstract


Menurut Riskesdas 2018, satu diantara tiga balita di Indonesia berada dalam kondisi stunted. Stunting terjadi sebagai akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Masalah utama stunting bukan semata-mata karena tinggi badan, tetapi dampaknya pada pertumbuhan dan perkembangan otak. Sejalan dengan komitmen internasional untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional membuat kerangka kerja multisektor yang menghendaki peranan aktif private sector. Kerangka kerjabersama Public-Private Partnerships adalah sebuah cara modern untuk memfasilitasi sektor swasta untuk memenuhi kebutuhan publik. Kajian ini dilakukan dalam rangka pengembangan model kemitraan dunia usaha di sektor publik untuk penurunan prevalensi stunting. Analisis kebijakan ini merupakan penelitian kualitatif dengan content analysis atas dokumen kebijakan dan hasil diskusi bersama para pakar dan pelaku kebijakan. Penelitian ini dilakukan dalam 4 bulan dengan sumber pendanaan Universitas MH. Thamrin. Penelitian ini menjadi studi awal penelitian lebih lanjut untuk perumusan dokumen formal kebijakan maupun operational research pemodelan PPP untuk penanggulangan stunting. Dengan semakin banyaknya kajian kebijakan, penelitian dan pengabdian masyarakat bertemakan stunting, diharapkan dalam jangka panjang UMHT dapat membuat sebuah Pusat Kajian Pencegahan Stunting (Center for Stunting Reduction Policy Studies).

Full Text:

PDF

References


Bullins J et al. In: Handbook of Preschool Mental Health: Development, Disorders, and Treatment. Luby JL, editor. The Guilford Press; New York: 2017. pp. 73–97. Retrieved 13th August 2019 from https://zodml.org/sites

Balitbangkes. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Kemenkes RI. WHO.2019

Christine P. et al. Contextualising complementary feeding in a broaderframework for stunting prevention.Maternal and Child Nutrition Journal.2013.

Development Initiatives. Global Nutrition Report 2018: Nourishing the SDGs. Bristol, UK.2019

Gao W, et al. Evidence on the emergence of the brain's default network from 2 week old to 2 year old healthy pediatric subjects. Proc Natl Acad Sci U S A. 2009a; 106:6790–5. Retrieved 13th August 2019 from https://www.pnas.org/content/106/16/6790

Bappenas. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting.TNP2K. Jakarta. 2018

Nugroho, Riant. Public Policy: Analisis Kebijakan Publik. Jakarta. Elex Media Komputindo.2018

Oliver Cumming and Sandy Cairncross, “Can water, sanitation and hygiene help eliminate stunting? Current evidence and policy implications,” Matern Child Nutr. 12 (Suppl Suppl 1). Wiley Online Library, May 2016) 91–105, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5084825/.

Trihono et al. Pendek (stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusi. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.2015

SUN Network. Scaling Up Nutrition (SUN) Movement: Annual Report 2018. Rhome. 2019

United Nation. The Sustainable Development Agenda. (2015), https://www.un.org/sustainabledevelopment/developmentagenda/.

WHO. The WHO Child Growth Standards. 2006. Retrieved March 31, 2017, from http://www.who.int/childgrowth/standards/en/

WHO. Maternal, infant and young child nutrition: The sixty nine world health assembly Geneva, Switzerland. 2016

Wirth, J. P., et al.. Assessment of the WHO stunting framework using Ethiopia as a case study. Maternal & Child Nutrition, 13(2). 2017. Retrieved 4th January 2020 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27126511




DOI: https://doi.org/10.37012/jik.v12i1.124

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License
Jurnal Ilmiah Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats