Hubungan Nilai Hba1c Dengan Laju Filtrasi Glomerulus (Lfg) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pmi – Bogor

Ellis Susanti, Imas Latifah, Amelia Dwi Nugraha

Abstract


Diabetes saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Jumlah prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. Riskesdas tahun 2018 memperlihatkan peningkatan angka prevalensi diabetes mellitus tipe 2 yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018. Keadaan hiperglikemia berkepanjangan pada diabetes melitus tipe 2 berkaitan dengan risiko komplikasi ke ginjal. Salah satu faktor yang berperan adalah penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase usia, jenis kelamin pada diabetes melitus tipe 2, nilai HbA1c berdasarkan pengendalian diabetes melitus tipe 2 dan mengetahui persentase tingkat penurunan fungsi ginjal serta mengetahui hubungan nilai HbA1c dengan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum PMI Bogor. Penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson dengan hasil menunjukan sampel penderita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 94 orang (58,02%)
dan perempuan sebanyak 68 orang (41,97%). Data terbanyak dengan usia 61 – 70 tahun sebanyak 51 orang. Didapatkan 54 orang kategori pengendalian baik, 30 orang kategori pengendalian sedang dan 78 orang pasien kategori pengendalian buruk. Didapatkan data terbanyak sebanyak 54 orang (33,33%) terjadi penurunan fungsi ginjal tingkat 2. Hasil uji korelasi Pearson nilai p 0,035 (<0,05) dengan kekuatan hubungan kuat r = 0,655. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kuat antara HbA1c dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penulis menyarankan perlu penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi adanya kelainan fungsi ginjal dengan pemeriksaan urine atau test fungsi ginjal yang lainnya.

Kata kunci : Diabetes melitus tipe 2, HbA1c, Kreatinin serum, Laju filtrasi glomerulus


Full Text:

PDF

References


Afiatin. 2009. Laju Filtrasi Glomerulus Dengan Metoda eGFR. Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran

Damara, Airlangga. 2018. Hubungan HbA1c Dengan Laju Filtrasi Glomerulus. Universitas Lampung

Dewi YP. 2015. Performa formula cockcroft-gault, MDRD dan CKD-EPI. ResearchGate. 13(3):1-17

Decroli, Eva. 2019. Diabetes Melitus Tipe 2. Padang. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Fatimah, Restyana Noor. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority vol 4 no 5 (101-93)

Gahung, Rixi Y. 2016. Hubungan kadar HbA1C dengan estimasi filtrasi glomerulus pada pasien DM tipe 2. Manado. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

International Diabetes Foundation, 2014. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition

Indrayanti L, Muljono H 2008. Profil asam laktat penderita diabetes mellitus terkendali dan tidak terkendali. Indonesian Journal of Clinical Pathology.14(3): 97-101

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kurniati dkk. 2015. Angka Banding Albumin Kreatinin Air Kemih dan Hba1c Serta Estimasi Laju Filtrasi Glomerulus. Surakarta: Indonesian Journal Of Clinical Pathology And Medical Laboratory

Lydia A, Nugroho P. 2014. Tes fungsi ginjal. Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Syam AF, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-6. Jakarta: Interna Publishing. Hlm. 2650–4.

Kadek Luh dkk. 2017. Buku Ajar Praktikum Statistik. Denpasar. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Paputungan Sri Rahayu. dan Harsinen S. 2014. Peranan pemeriksaan hemoglobin A1c pada pengelolaan diabetes melitus. Cermin Dunia Kesehatan. 41(9): 650–55.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2015. Jakarta: PB PERKENI.

Probosari, E., 2013, Faktor Resiko Gagal Ginjal pada Diabetes Melitus. Journal of Nutrition And Health.Vol.1, No.1

Purwitaningtyas R Y dkk. 2015. Faktor Risiko Kendali Glikemik Buruk pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Banyuwangi. Universitas Udayana

Ramadhan, Nur. 2016. Kontrol Glikemik Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Banda Aceh

Rivandi, Janis. 2015. Hubungan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Sample Registration System Indonesia. 2014 dalam: kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017 (http://www.depkes.go.id/article/view/17073100005/penyakit-jantung-penyebab-kematian-tertinggi-kemenkes-ingatkan-cerdik-.html)diakses tanggal 10 agustus 2019

Susilowati, Fita. 2014. Kemampuan Perbaikan Fungsi Ginjal Pada Nefropati Diabetika. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Verdiansah. 2016. Pemeriksaan fungsi ginjal. Cermin Dunia Kesehatan. 43(2): 148–54.

Widodo FY. 2014. Pemantauan penderita diabetes melitus. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. 3(2): 62 – 65

WHO. 2016. Global Report on Diabetes, 2016. Jenewa: World Health Organization.




DOI: https://doi.org/10.37012/anakes.v6i2.373

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ellis Susanti, Imas Latifah, Amelia Dwi Nugraha

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License

Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats