HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN MP-ASI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMAS KELURAHAN TUGU DEPOK TAHUN 2022

Authors

  • Aldila Cynthia Sari Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia
  • I Made Winarta Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia

Abstract

Kejadian balita pendek atau yang biasa disebut stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Hal ini dapat menimbulkan dampak terhadap tumbuh kembang anak dalam jangka pendek dan jangka panjang. Masalah stunting terutama disebabkan oleh praktik pola asuh ibu yang kurang baik yaitu tidak memberikan ASI Eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Kelurahan Tugu Depok tahun 2022. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan pengukuran antropometri tinggi badan dan pengisian kuesioner serta wawancara menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan ASI Eksklusif dan MP-ASI. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah populasi 6.214 balita dan jumlah sampel yang diambil 108 balita usia 24-59 bulan. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 17 balita (15,7%) mengalami stunting. Ada hubungan yang signifikan terhadap variabel ASI Eksklusif (p-value = 0,044), variabel Usia pemberian MP-ASI (p-value = 0,001), dan variabel Keberagaman pemberian MP-ASI (p-value = 0,008), namun tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap variabel Frekuensi pemberian MP-ASI (p-value = 0,563). Disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif dan pemberian MP-ASI yang tepat, adekuat dan aman.
Kata kunci: Stunting, ASI, makanan pendamping ASI

References

Aini, N. 2019. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dan MP-ASI Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Posyandu Kelurahan Cimahpar Kecamatan Bogor Utara. D4 Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Hadibah, N. 2019. Hubungan Tinggi Badan Ibu Dan Riwayat Pemberian MP-ASI Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan.

Haryati, P . and Mahmudiono, T. 2021. Frekuensi Pemberian MP-ASI Pada Baduta Stunting Dan Non Stunting Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidotopo Kota Surabaya. Media Gizi Kesmas. 10(2).

Kemenkes RI. 2018. Situasi Balita Pendek (stunting) di Indonesia Ed 1 [Online]. Jakarta:Buletin Jendela Data dan Informasi Kementerian Kesehatan.https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting- 2018.pdf [Diakses pada: 11 Januari 2022].

Kemenkes RI. 2018. Hasil Riskesdas 2018. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018).

Khoiriyah, I., Pertiwi, D . and Prastia, N. 2021. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2019. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 4(2).

Kurniatin, F . and Lepita. 2020. Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang. 8(1).

Downloads

Published

2022-11-21

Citation Check