Pengaruh Inflasi, Financing to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio terhadap Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Authors

  • Joko Triyono Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia
  • Sri Maryati Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37012/ileka.v3i1.2187

Abstract

Pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) merupakan rasio keuangan yang menunjukkan total pembiayaan bermasalah dalam suatu bank syariah. Non Performing Financing dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti Financing to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio, sedangkan faktor eksternal seperti Inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh Inflasi, Financing to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio secara parsial maupun simultan terhadap Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan data sekunder yang didapatkan dari laporan tahunan Bank Umum Syariah yang telah di publikasikan dari website masing-masing bank dan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) dari Bank Indonesia. Metode yang digunakan dalam menentukan sampel ini adalah purposive sampling. Sampel dari penelitian ini berjumlah 7 (tujuh) Bank Umum Syariah di Indonesia dengan periode 2012-2016. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji pemilihan model regresi data panel, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dengan menggunakan Eviews versi 8. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, variabel inflasi menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,541409 dengan nilai probabilitas sebesar 0,5921 lebih besar dari 0,05. Sedangkan variabel FDR menunjukkan nilai t hitung sebesar -1,883691 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0690 lebih besar dari 0,05. Dan variabel CAR menunjukkan nilai t hitung sebesar -4,056024 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0003 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar daripada F tabel (6,842959 > 2,911) dengan nilai signifikansi (0,001138 < 0,05). Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa inflasi, FDR dan CAR secara simultan mempunyai pengaruh positif dan hubungan yang signifikan terhadap NPF pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Apabila diuji secara parsial, inflasi dan FDR secara parsial berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap NPF, sedangkan CAR secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016.

Downloads

Published

2022-03-30

Citation Check