Jurnal Ilmiah Kesehatan
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht
<table><tbody><tr><td>Journal Title<br />Initials<br />Frequency<br />DOI<br />ISSN (Print)<br />ISSN (Online)<br />Editor-in-Chief<br />Managing Editor <br />Publisher</td><td><strong>: Jurnal Ilmiah Kesehatan</strong><br />: JIK<br />: Biannualy (March and September)<br />: <a title="DOI" href="https://doi.org/10.37012" target="_blank">10.37012</a><br />: <a title="DOI" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1342581408&1&&" target="_blank">2301-9255</a><br />: <a title="E ISSN" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1548055415&1&&" target="_blank">2656-1190</a><br />: Rano Agustno, S.Kom., M.Kom<br />: Prof. Dr. dr. Kusharisupeni, M.Sc.<br />: <a title="LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin" href="http://lppmumht.thamrin.ac.id/" target="_self">LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin</a></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><strong><span style="color: #339966;"><a title="sinta5" href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/detail?id=6329" target="_self"><img src="/public/site/images/ojs_thamrin/sinta_5(1).jpg" alt="" width="250" height="100" /> </a><a title="sinta 5" href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/detail?id=6329" target="_self"><img src="/public/site/images/ojs_thamrin/WhatsApp_Image_20201.png" alt="" width="200" height="100" /></a></span></strong></p><p style="text-align: justify;"><a href="/index.php/jikmht"><strong><span style="color: #339966;">Jurnal Ilmiah Kesehatan</span></strong></a> (e-ISSN<strong> <a title="E ISSN" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1548055415&1&&" target="_blank">2656-1190</a> </strong>and p-ISSN<strong> <a title="P ISSN" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1342581408&1&&" target="_blank">2301-9255</a>)</strong> was first established in 2012. The journal is managed by the Research and Community Service Institute (LPPM) of Mohammad Husni Thamrin University. The Health Scientific Journal for the first time only used print journals and published two editions in one year (March and September). Along with the development and advancement of technology, the Scientific Journal of Health is an Open Journal System (OJS) by the name of the Scientific Jurnal Ilmiah Kesehatan and began publishing in OJS in 2018</p><p style="text-align: justify;">This journal accepts articles or scientific paper that focus on health issues. Since 2017, submitted papers must be written in English or Bahasa Indonesia for an initial review stage by editors and further review process by a minimum of two anymous reviewers.</p>Universitas Mohammad Husni Thamrinen-USJurnal Ilmiah Kesehatan2301-9255<p style="text-align: justify;"><a href="/index.php/jikmht/index.php" target="_self"><strong><span style="color: green;">Jurnal Ilmiah Kesehatan</span></strong></a> allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a><br /><a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional</a>.Analisis Perilaku Pencegahan Infeksi Silang Pada Dokter Gigi Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Di Sulawesi Tenggara
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/1870
<p><strong>Latar belakang:</strong> Profesi gigi adalah salah satu profesi yang rentan mengalami infeksi silang dengan banyak penyakit menular karena seringnya terpapar air liur dan darah dalam pekerjaannya. Dari data Persatuan Dokter Gigi Indonesia 396 dokter gigi terpapar COVID-19. <strong>Tujuan : </strong>Untuk menganalisis perilaku pencegahan infeksi silang pada dokter gigi dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut selama masa adaptasi kebiasaan baru di Sulawesi Tenggara.<strong> Metode : </strong>Penelitian Observasional analitik dengan desain studi <em>Cross sectional</em>. Populasi penelitian adalah seluruh dokter gigi di Sulawesi Tenggara dengan 190 dokter gigi diambil sebagai sampel menggunakan metode <em>Cluster Random Sampling</em><strong>. Hasil penelitian : </strong>Analisis dengan uji <em>Chi Square,</em> terdapat hubungan yang signifikan antara usia (<em>p </em>0,025), masa kerja (<em>p </em>0,022), ketersediaan APD (<em>p </em>0,0001), ketersediaan fasilitas penunjang (<em>p </em>0,0001), dan kondisi lingkungan kerja/tempat praktek (<em>p </em>0,0001) dan hubungan yang tidak signifikan terlihat pada jenis kelamin (p 0,635) dan kecemasan dokter gigi (p 0,820) dengan perilaku pencegahan infeksi silang pada dokter gigi di Sulawesi Tenggara. Analisis regresi logistik berganda memperlihatkan faktor yang paling dominan dalam perilaku pencegahan infeksi silang adalah ketersediaan fasilitas penunjang. <strong>Rekomendasi :</strong> Pengelola K3 di fasyankes harus memiliki perencanaan program K3 yang dapat dimonitoring dan dievaluasi pelaksanaannya, serta perlu dilakukan pelaporan terkait hambatan dalam pelaksanaan program K3 di tempat kerja baik itu terkait dengan ketersediaanAPD, fasilitas penunjang maupun kondisi lingkungan kerja</p>Indah Nisita Putri
Copyright (c) 2024 Indah Nisita Putri
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-302024-03-3016111710.37012/jik.v16i1.1870Perbedaan Perawatan Tali Pusat Menggunakan Kolostrum Dan Kasa Kering Terhadap Lama Pelepasan Tali Pusat Di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Bestari Kota Medan
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/1923
Kejadian infeksi bayi baru lahir di Indonesia berkisar antara 24% hingga 34%. Infeksi tali pusat merupakan penyebab kematian yang kedua setelah asfiksia. Perawatan tali pusat merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi bayi baru lahir. Perawatan tali pusat yang tidak baik mengakibatkan tali pusat menjadi lama lepas. Risiko bila tali pusat lama lepas adalah terjadinya infeksi tali pusat dan tetanus neonatorum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perawatan tali pusat menggunakan kolostrum dan kassa kering terhadap lama pelepasan tali pusat di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bestari Kota Medan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain <em>quasi eksperimental. </em>Sampel dalam penelitian ini adalah 40 bayi<em> </em>yang dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu 20 bayi<em> </em>menjadi kelompok bayi yang diberikan perawatan tali pusat dengan metode kolostrum dan 20 bayi yang diberikan metode perawatan tali pusat dengan metode kassa steril. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji <em>mann-whitney. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberikan perawatan tali pusat dengan metode kolostrum rata-rata lama hari pelepasan tali pusat selama 5,2 hari dan metode kasa kering rata-rata lama hari pelepasan tali pusat selama 6,4 hari. Ada perbedaan perawatan tali pusat menggunakan kolostrum dan kasa kering terhadap lama pelepasan tali pusat dengan nilai <em>p-value</em> 0,001 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan perawatan tali pusat menggunakan kolostrum dan kassa kering terhadap lama pelepasan tali pusat di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bestari Kota Medan. Diharapkan bagi ibu post partum untuk meningkatkan pengetahuannya dengan mendapatkan informasi mengenai cara perawatan tali pusat dengan mengoleskan ASI kolostrum dan selanjutnya dapat diaplikasi untuk memperoleh pelepasan tali pusat yang lebih cepat serta untuk mencegah infeksi yang dapat terjadi selama perawatan tali pusat.Ayu Nova Sari
Copyright (c) 2024 Ayu Nova Sari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-302024-03-30161182910.37012/jik.v16i1.1923Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Kebidanan Sesuai Permenkes No. 21 Tahun 2021 Terhadap Minat Kunjungan Ulang ANC Pada Masa Pandemi Covid 19
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/1926
<p><em>Situasi Covid-19 memberikan banyak pembatasan pada hampir semua layanan rutin termasuk layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Persentase kunjungan Antenatal Care sebanyak 42% dari sasaran ibu hamil pada tahun 2020 sebanyak 1426 orang, sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2021 pasal 13 ayat 3 tentang standar pelayanan minimal di bidang kesehatan bahwa pelayanan kesehatan bagi ibu hamil harus memenuhi frekuensi kunjungan pemeriksaan Antenatal Care minimal 6 kali. Mutu pelayanan kebidanan merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan dan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada terselenggaranya seluruh persyaratan pelayanan kebidanan. Namun kenyataannya, banyak masyarakat yang lebih memilih layanan kesehatan lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan persepsi ibu hamil terhadap kualitas pelayanan obstetri dengan minat kunjungan ulang Antenatal Care pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Sukatenang Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. penelitian dengan metode Cross Sectional. Sampel yang digunakan adalah teknik Simple random sampling sebanyak 68 ibu hamil dengan menggunakan kuesioner. Analisis data bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel reliabilitas (p value = 0,000), daya tanggap (p value = 0,019), jaminan (p value = 0,020), empati (p value = 0,020) dan bukti nyata (p value = 0,000) dengan minat untuk kembali mengunjungi ANC pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Sukatenang. Diharapkan ibu hamil lebih termotivasi untuk melakukan kunjungan antenatal care di masa pandemi sesuai Permenkes Nomor 21 Tahun 2021.</em><em></em></p>Erlita BR KaroTetty Rina AritonangMarni br Karo
Copyright (c) 2024 Tetty Rina Aritonang
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-02-292024-02-29161304710.37012/jik.v16i1.1926Hubungan Penggunaan Gurita Dengan Frekuensi Gumoh Pada Bayi 0-4 Minggu Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/1929
Menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2022 terdapat sekitar 70 persen bayi berumur di bawah 4 bulan mengalami gumoh dengan frekuensi minimal 1 kali sehari. Gumoh pada bayi dapat disebabkan karena berbagai hal salah satunya akibat dari pemakaian gurita yang membuat perut bayi tertekan sehingga menyebabkan keluarnya cairan yang berada di lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gurita dengan frekuensi gumoh pada bayi usia 0-4 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan metode <em>deskriptif korelasi </em>menggunakan rancangan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-4 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun sebanyak 133 bayi dan sampel sebanyak 57 responden menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji <em>chi square. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi 0-4 minggu diberikan pemakaian gurita sebanyak 37 bayi (64,9%). Sebagian besar bayi 0-4 minggu mengalami frekuensi gumoh >4 kali dalam sehari sebanyak 31 bayi (54,4%). Ada hubungan penggunaan gurita dengan frekuensi gumoh pada bayi 0-4 minggu dengan nilai <em>p-value</em> 0,001 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan penggunaan gurita dengan frekuensi gumoh pada bayi usia 0-4 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun. Diharapkan bagi para ibu untuk tidak menggunakan gurita pada bayi dengan tujuan untuk mengurangi kejadian gumoh pada bayi. Tetapi jika tetap harus memakaikan gurita karena tradisi maka bias menggunakan gurita kepada bayi secara longgar sehingga tidak akan menekan dinding perut bayi yang mengakibatkan gumoh.ismiati ismiati
Copyright (c) 2024 ismiati ismiati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-302024-03-30161485610.37012/jik.v16i1.1929HUBUNGAN ANTARA USIA DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN TUBERCULOSIS PARU DI UPTD PUSKESMAS PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/1996
<p>Penyakit Tuberkulosis (TB) terus menjadi tantangan kesehatan global, tetap menjadi fokus perhatian internasional sebagai masalah kesehatan yang belum sepenuhnya teratasi dan menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Indonesia sendiri menempati peringkat kedua setelah India dalam jumlah kasus TB, dengan 824 ribu kasus dan 93 ribu kematian per tahun. Provinsi Lampung, khususnya Kabupaten Pringsewu, juga mengalami beban penyakit TB yang signifikan. Pada tahun 2022, terdapat 1.678 kasus suspek TB di wilayah Puskesmas Pringsewu. Pemerintah merekomendasikan penggunaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk mempercepat penemuan kasus. Faktor-faktor seperti usia dan kepadatan hunian menjadi faktor penyebaran TB yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara usia dan kepadatan hunian dengan hasil pemeriksaan TB paru di wilayah Puskesmas Pringsewu Lampung. Analisis data menunjukkan distribusi usia responden terbanyak pada rentang usia produktif (70%) dan kepadatan hunian yang padat (18,3%). Uji chi square mengungkap hubungan signifikan antara usia dan pemeriksaan TB (p-value: 0,047; OR: 3,8) serta kepadatan hunian (p-value: 0,042; OR: 6). Kesimpulan penelitian menunjukkan adanya hubungan antara usia dan kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru di wilayah Puskesmas Pringsewu tahun 2023. Rekomendasi disarankan untuk meningkatkan promosi kesehatan dengan penyuluhan mengenai pola hidup sehat dan rumah sehat.</p>Desi Maya LestariHafizah Ilmi Sufa
Copyright (c) 2024 Desi Maya Lestari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-132024-03-13161577510.37012/jik.v16i1.1996ANALISIS GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT, VIRAL LOAD DAN KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA ORANG DENGAN HIV (ODHIV)
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/2086
<p align="center"><strong>Abstrak </strong></p><p> </p><p>HIV atau Human Immunodeficiency Virus yang menginfeksi sel darah putih dapat menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Akibat menurunnya kekebalan tubuh maka orang tersebut sangat mudah terkena berbagai penyakit opurtunistik. Kepatuhan meminum obat ARV menjadi faktor utama dalam mewujudkan keberhasilan terapi ARV. Pemeriksaan <em>Viral Load</em> merupakan standar pemeriksaan utama untuk memantau ODHIV yang sedang menjalani terapi ARV. Pemeriksaan leukosit menjadi salah satu pemeriksaan dasar yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya infeksi oputunistik pada ODHIV. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran jumlah leukosit, viral load dan kepatuhan minum obat ARV. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriftif analisis. Sampel penelitian berjumlah 30 ODHIV. Hasil pemeriksaan leukosit yang mengalami penurunan sebanyak 3 sampel yaitu 10%. Jumlah leukosit yang berada di nilai normal sebanyak 27 sampel yaitu 90%.Hasil data nilai viral load yang terdeteksi 18 sampel 60%, nilai viral load yang tidak terdeteksi 12 sampel 40%. Sampel yang tersupresi 29 orang 96,7% dan yang tidak tersupresi 1 3,3% orang. Jumlah ODHIV yang memiliki kepatuhan tinggi minum obat ARV sebanyak 24 orang yaitu 80%, yang memiliki kepatuhan sedang 5 orang 16,7% dan tingkat kepatuhan rendah 1 orang 3,3%. Keberhasilan virologis didapatkan pada 23 ODHIV dimana jumlah leukosit berada pada nilai normal, jumlah <em>viral load</em> tersupresi dan memiliki tingkat kepatuhan tinggi, 1 ODHIV mengalami penurunan jumlah leukosit, <em>viral load</em> tidak tersupresi dan memiliki tingkat kepatuhan rendah, 1 ODHIV berada pada keadaan kegagalan virologis dimana nilai <em>viral load</em> >400 copies/ML darah dan 5 ODHIV memiliki tingkat kepatuhan sedang sehingga nilai <em>viral load</em> masih terdeteksi.</p><p> </p><p>Kata kunci : ODHIV, Kepatuhan Minum Obat, <em>Viral Load</em></p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"><strong><em>Abstract </em></strong></p><p> </p><p><strong> </strong></p><p>HIV or Human Immunodeficiency Virus, which infects white blood cells, can cause a decline in the human body's immunity. Due to the weakened immune system, individuals are highly susceptible to various opportunistic diseases. Adherence to ARV medication is a key factor in achieving successful ARV therapy. Viral Load testing is the primary standard examination for monitoring individuals with HIV undergoing ARV therapy. Leukocyte examination is one of the fundamental tests conducted to determine the presence of opportunistic infections in HIV patients. The research aim is to understand the leukocyte count, viral load, and adherence to ARV medication. The research method employed is quantitative, utilizing descriptive analytical research. The study sample consists of 30 individuals with HIV. The results show a decrease in leukocyte count in 3 samples, accounting for 10%. 27 samples, constituting 90%, exhibited leukocyte counts within the normal range. Regarding viral load data, 18 samples detected the virus, comprising 60%, while 12 samples, totaling 40%, did not detect the virus. 29 individuals, or 96.7% of the sample, achieved viral load suppression, while 1 person, or 3.3%, did not achieve suppression. Among the individuals with HIV, 24 individuals, or 80%, exhibited high adherence to ARV medication, 5 individuals, or 16.7%, showed moderate adherence, and 1 person, or 3.3%, displayed low adherence. Virological success was observed in 23 individuals with HIV, where leukocyte counts were within the normal range, viral load was suppressed, and they exhibited high adherence. One individual showed decreased leukocyte count, unsuppressed viral load, and low adherence, while another individual experienced virological failure, with a viral load >400 copies/ML of blood, and 5 individuals exhibited moderate adherence, leading to detectable viral loads."</p><p><em> </em></p><em>Keywords: ODHIV, medication adherence, Viral Load</em>Ari SetyaningsihYogi Khoirul Abror
Copyright (c) 2024 Ari Setyaningsih, Yogi Khoirul Abror
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-132024-03-13161768910.37012/jik.v16i1.2086Perilaku Asertif Remaja Terhadap Kekerasan Seksual di Sekolah
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/2025
<p>Kekerasan seksual merupakan semua tindakan yang bertujuan untuk mendorong terjadinya tindakan seksual atau tindakan lain, seperti penghinaan, degradasi, pelecehan dan/atau penyerangan paksa terhadap tubuh dan/atau fungsi reproduksi .Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungfan perilaku asertif terhadap kekerasan seksual disekolah. Penelitian ini menggunakan sumber data primer, dengan pendekatan kuantitatif .Desain<strong> penelitian</strong> adalah <em>Cross sectional</em> untuk melihat hubungan komunikasi asertif pada remaja dengan kekerasan seksual di sekolah. Jumlah sampel 87 pasien. Kuesioner dibuat dan dikembangkan dari kerangka teori dan disebar melalui <em>Google form. </em>Hasil penelitian: Dalam penelitian ini dihasilkan siswa perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual sebanyak 43,9 % dan siswa laki laki sebanyak 53,3%. Pelaku tindakan kekerasan seksual Sebagian besar (72,4%) dilakukan oleh orang tidak dikenal dan hampir sebagian besar siswa ( 47,1%) pernah menjadi korban kekerasan seksual dengan bentuk perlakuan kekerasan seksual terbanyak (28,7 %) adalah berupa ucapan, sikap yang membuat tidak nyaman secara seksual Mendapat pesan seks 19,5 %, dikomentari tentang organ tubuh yg bersifat seksual yg membuat tidak nyaman 17,5 %, dipaksa menonton fornografi dan foto seks 9,2 % dan yang terendah dipaksa memegang alat kelamin orang lain dan dipaksa melakukan hubungan seks 2,2 %. Sebagian besar siswa (63,2%). Ada hubungan yang bermakna antara Prilaku asertif dengan kekerasan seksual. Siswa/siswa yang tidak tahu tentang Prilaku asertif berisko 3 kali mengalami kekerasan seksual dibandingkan siswa/siswi yang tahu tentang Prilaku asertif. Perilaku asertif dapat meningkatkan citra diri siswa dan pemahaman akan harga diri, serta memberikan langkah-langkah praktis untuk mencegah terulangnya perilaku kekerasan yang dialami remaja di sekolah dan meminimalisir keseriusan dari apa yang dialaminya. Remaja.</p><strong>Kata kunci : Prilaku asertif, Remaja, kekerasan seksual</strong>Atikah Pustikasari
Copyright (c) 2024 Atikah Pustikasari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-142024-03-141619010310.37012/jik.v16i1.2025Efektifitas Metode Rebozo Terhadap Penurunan Kepala Janin Pada Kala I Fase Aktif Persalinan Di Klinik Pratama Rumah Ungu Karawang Tahun 2023
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/2031
<p>Teknik Rebozo ini dapat membantu ibu menjadi lebih tenang tanpa bantuan obat apapun. Hal ini membuat Teknik ini sangat berguna ketika persalinan lama dan membuat ibu lebih nyaman, memberikan ruang ke bayi sehingga bayi dapat berada diposisi yang seoptimal mungkin untuk persalinan. Tujuan penelitian ini adalah apakah efektivitas metode rebozo terhadap penurunan kepala janin pada kala I fase aktif persalinan di klinik pratama rumah ungu karawang. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan <em>pre eksperimen</em> dilakukan dengan rancangan <em>pretest-posttes treathment. </em>Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu inpartu kala I fase aktif yang berjumlah 60 orang dengan Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan <em>accidental sampling</em> dengan kriteria insklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh signifikan antara metode rebozo dan kemajuan penurunan kepala janin pada kala I fase aktif persalinan <em>(P=0.00).</em> Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat mengenai metode rebozo khususnya ibu bersalin.</p><p><strong>Kata Kunci: </strong>Persalinan, Penurunan Kepala Janin, Teknik Rebozo</p>Tetty Rina Aritonang
Copyright (c) 2024 Tetty Rina Aritonang
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-142024-03-1416110411610.37012/jik.v16i1.2031PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/1738
<p>Salah satu masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi tinggi di Indonesia yaitu diare. Banyaknya penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri sehingga diperlukan media pertumbuhan untuk mencari bakteri penyebab penyakit dan mempelajari sifat-sifat bakteri lebih dalam. Melimpahnya sumber alam dan pemanfaatan limbah yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme mendorong peneliti untuk membuat media alternatif. Limbah cair tahu merupakan salah satu bahan alami yang limbahnya belum dimanfaatkan secara optimal. Kandungan karbohidrat dan protein yang terdapat dalam limbah cair tahu sangat dibutuhkan untuk nutrisi mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan bakteri <em>Escherichia coli</em>. Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental menggunakan metode <em>Total Plate Count</em> (TPC) dengan konsentrasi 12,5%, 15%, dan 17,5%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah koloni <em>Escherichia coli </em>pada media <em>Nutrient Agar</em> sebagai kontrol positif yaitu sebanyak 1,71x10<sup>7 </sup>CFU/mL, sedangkan pada media alternatif limbah cair tahu konsentrasi 12,5% sebanyak 8,0x10<sup>6 </sup>CFU/mL, konsentrasi 15% sebanyak 8,1x10<sup>6 </sup>CFU/mL, dan konsentrasi 17,5% sebanyak 8,6x10<sup>6 </sup>CFU/mL. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, bahwa media alternatif limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri <em>Escherichia coli.</em></p>Syarah Anliza
Copyright (c) 2024 Syarah Anliza
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-03-182024-03-1816111712310.37012/jik.v16i1.1738