HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN NATRIUM DARI FAST FOOD DENGAN TEKANAN DARAH REMAJA

Elfira Duwi Setyaningsih, Ratna Mutu Manikam

Abstract


Meningkatnya kejadian hipertensi setiap tahunnya, dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Penderita hipertensi yang tidak terkontrol memiliki risiko yang lebih besar untuk terjadinya gangguan pada pembuluh darah di masa yang akan datang. Faktor kualitas tidur yang buruk, kebiasaan konsumsi makanan tinggi energi, lemak jenuh, natrium, dan rendah serat seperti fast food dapat meningkatkan risiko hipertensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsumsi fast food dan asupan natrium dari  fast food dengan tekanan darah pada remaja. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif korelasi. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur tekanan darah aneroid sphygmomanometer dan stetoskop, kuesioner baku Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kuesioner SQ-FFQ (Semi Quantitative - Food Frequency Questionnaire). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 38 responden. Hasil penelitian ini menyatakan tidak terdapat hubungan antara konsumsi fast food (p=0,355), dan asupan natrium dari fast food (p=0,344) terhadap tekanan darah remaja. Direkomendasikan agar menerapkan kualitas tidur yang baik, membatasi konsumsi fast food dan makanan tinggi natrium. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel penelitian lebih banyak serta dapat menggunakan desain penelitian lain.


Full Text:

PDF

References


Arya, G., & Mishra, S. (2013). Effects of Junk Food & Beverages on Adolescent’s Health. Journal of Nursing and Health Science Vol. 1 No. 6.

Fauziah, N. Y., & dkk. (2013). Hubungan Asupan Bahan Makanan Sumber Serat, Asupan Lemak dan IMT dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Tugorejo Semarang.

Habaallah, Z. N. (2019). HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI WESTREN FAST FOOD DENGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN TEKANAN DARAH PADA MURID KELAS X SMAN 1 PADANG.

Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.

He, F., & MacGregor, G. (2006). Importance of salt in determining blood pressure in children meta-analysis of controlled trials. Hypertension 48(5), 861–9.

Hendriyani, H., Sulistyowati, E., & Noviardhi, A. (2016). Konsumsi Makanan Tinggi Natrium, Kesukaan Rasa Asin, Berat Badan, Dan Tekanan Darah Pada Anak Sekolah . Jurnal Gizi Klinik Indonesia Volume 13 Nomer 3, 89-98.

Howe , P. R., Cobiac, L., & Smith, R. (2011). Lack of effect of short term changes in sodium intake on blood pressure in adolescent school children. Journal Hypertens.

Hussain, M., Mamun, A., Reid, C., & Huxley, R. (2016). Prevalence, awareness, treatment and control of hypertension in indonesian adults aged ≥40 years : findings from the indonesia family life survey (IFLS) . PLoS ONE 11(8).

Kar, S., & Khandelwal, B. (2015). Fast foods and physical inactivity are risk factors for obesity and hypertension among adolescent school children in east district of sikkim, India. Journal of natural science, biology, and medicine 6(2), 356-9.

Lestari, D. (2012). Perilaku Konsumsi Junk Food pada Siswa di SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta. Naskah Publikasi Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Mihrete, K. (2012). Association Between Consumption and Obesity and High Blood Pressure among Office Workers. Dissertation. Walden University.

Murray, C. J., Lauer, J. A., & Hutubessy, R. C. (2003). Effectivesness and cost of interventions to lower systolic blood pressure and cholesterol : a global and regional analysis on reduction of cardiovaskular-disease risk. Lancet.

Mustikaningsih, D., Aditysnti, M. M., Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., & Sholihah, K. I. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Obesitas Pada Remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 11 No. 04.

Pendick, D. (2013). Sodium still high in fast food and processed foods, harvard health publishing .https://www.health.harvard.edu/blog/sodium-still-high-in-fast-food-andprocessed-foods-201305166267.

Pratiwi, H., Sety, L., & Tina, L. (2018). Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Fibroadenoma Mammae (FAM) di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2.

Rimawati, & Setyawati, V. V. (2016). Pola Konsumsi Fast Food dan Serat sebagai Faktor Gizi Lebih pada Remaja. Unnes Journal of Public Health Vol. 5 No.3.

Riskesdas. (2013). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Riskesdas. (2018). Kementrian Kesehatan, Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan,. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf

Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Syafni, A. (2015). HUBUNGAN KONSUMSI WESTERN FAST FOOD DENGAN HIPERTENSI PADA REMAJA DI SMA N 1 SEMARANG. 1-16.

Worthington BS, & Sue RW. (2000). Nutrition Througout The Life Cycle 4th Edition. Singapore: Mc Graw Hill.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Elfira Duwi Setyaningsih, Ratna Mutu Manikam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License
Jurnal Ilmiah Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats