Pengaruh Penambahan Saffron (Crocus sativus) Pada Yoghurt Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa

Retno Martini Widhyasih, Nunu Suminar, Diah Lestari

Abstract


Saffron (Crocus sativus) merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional dan juga digunakan dalam produk olahan makanan. Bahan aktif saffron, seperti flavonoid, saponin, dan tanin, diketahui merupakan senyawa antibakteri. Saffron dapat digunakan dalam produk fermentasi seperti yoghurt yang berperan sebagai prebiotik untuk zat aktif yang terkandung dalam yoghurt, yaitu bakteri asam laktat (BAL). Bakteri patogen dapat menyebabkan beberapa penyakit, diantaranya Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini diketahui menyebabkan infeksi pneumonia nosokomial yang ditularkan melalui pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai zona hambat, volume hambat minimum dan pengaruh penambahan saffron yoghurt terhadap Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode true experimen dengan desain post test only control group. Uji daya hambat dilakukan dengan metode difusi sumur dengan lima kelompok perlakuan yaitu 5 helai dan 10 helai saffron dalam yoghurt dengan volume 25 µl, 50 µl, 100 µl, 150 µl, dan 200 µl. Setiap perlakuan diulangi lima kali. Sebagai kontrol positif larutan ciprofloxacin 0,25% dan akuades sebagai kontrol negatif. Pengujian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Politeknik Kemenkes Jakarta III pada bulan Juni 2020. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney pada tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05 (5%). Hasil statistik diperoleh nilai p <0,05 (p = 0,000). Maka dapat disimpulkan penambahan saffron pada yoghurt berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Kata kunci: Crocus sativus, Pseudomonas aeruginosa, SaffronYoghurt.


Full Text:

PDF

References


REFERENSI

Arief, I. I. et al. (2015) ‘Identification and Probiotic Characteristics of Lactic Acid Bacteria Isolated from Indonesian Local Beef’, Asian Journal of Animal Sciences, 9(1), pp. 25–36.

Arief, I. I. et al. (2017) ‘Formulasi Yoghurt Probiotik Karbonasi Dan Potensi Sifat Fungsionalnya’, Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 2(1), pp. 213–218. doi: 10.29244/jipthp.2.1.213-218.

Badan Standardisasi Nasional (2009) SNI 2981:2009 Yogurt. Jakarta.

Bull, M., Marchesi, J. and Mahenthiralingam, E. (2013) ‘The life history of Lactobacillus acidophilus as a probiotic: A tale of revisionary taxonomy, misidentification and commercial success’, (December 2017). doi: 10.1111/1574-6968.12293.

Hidayat, et al. 2015. Efektivitas Daya Hambat Dan Daya Bunuh Bakteri Ulkus Traumatikus Pada Mukosa Mulut Dengan Berbagai Konsentrasi Propolis (Trigona sp.). Media Dental Intelektual. Vol 2: 79-84.

Ismail, R. A. J. F. and Ningtyas, N. R. (2020) ‘Potensi Saffron sebagai Antidiabates’, Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(1), pp. 99–104. doi: 10.37287/jppp.v2i1.47.

Mall, T. P. (2017) ‘Saffron-a Treasure of the Ancient Medicine Chest-an Overview’, World Journal of Pharmaceutical Research, 6(4), pp. 1604–1623. doi: 10.20959/wjpr20174-8285.

Muhsinin, S., Rizaldi, R. and Gozali, D. (2016) ‘Formulasi Produk Minuman Probiotik (Yoghurt) dari Sari Jagung Manis (Zea mays L.) Dengan Penambahan Bakteri Probiotik Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus’, Jurnal Farmasi Galenika, 3(1).

Murhadi, Suharyono, A. and Susilawati (2007) ‘Aktivitas antibakteri ekstrak daun salam (Syzygium polyanta) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius)’, Teknologi dan Industri Pangan, p. 17.

Nikida janti (2019) ‘Bakteri Pseudomonas aeruginosa’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Rahmani, A. H., Khan, A. A. and Aldebasi, Y. H. (2014) ‘Saffron (Crocus sativus) and its active ingredients: Role in the prevention and treatment of disease’, Pharmacognosy Journal, 9(6), pp. 873–879. doi: 10.5530/pj.2017.6.137.

Rizki et al., (2017) ‘Perbedaan uji kepekaan Pseudomonas aeruginosa pada media Mueller Hinton Agar dengan Nutrient Agar menggunakan Gentamicin, Ciprofloxacin, Ofloxacin’, (Jawetz 1986), pp. 7–25.

Roza, R. M., Martina, A. and Yuliana, I. (2015) Aktivitas Antibakteri Bakteri Asam Laktat Dari Yogurt Kemasan dan Produksi Industri Rumah Tangga Terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi.

Rustanti, N. and Fajarini, T. (2017) ‘Total Bakteri Asam Laktat , Aktivitas Antioksidatif , dan Daya Terima Yoghurt Herbal Sinbiotik Jelly Drink Dengan Penambahan Ekstrak Daun

Widhyasih, R.M. 2020. Panduan Pembuatan Stater “Mother Yoghurt”. Bekasi. Poltekkes Kemenkes Jakarta III.




DOI: https://doi.org/10.37012/anakes.v8i1.800

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Retno Martini Widhyasih

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License

Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats