Identifikasi Jamur Penyebab Onikomikosis Pada Kuku Kaki Pemulung Di Daerah Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang Bekasi

Mulyati Mulyati, Zakiyah Zakiyah

Abstract


Onikomikosis adalah infeksi jamur Dermatophyta, nondermatofita candida dan lainnya yang menyerang daerah kuku jari kaki atau kuku jari tangan. Banyak faktor yang menjadi pemicu terjadinya infeksi onikomikosis diantaranya faktor resiko dan faktor prilaku yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi onikomikosis pada pemulung di Tempat Pemuangan Akhir Bantargebang Bekasi.Tujuan dilakukakannya penelitian ini adalah untuk mengetahuikeberadaan jamur penyebab onikomikosis pada kuku kaki pemulung. Metode penelitian ini mengguanakan bahan pemeriksaan berupa kerokan kuku kaki dari 57 orang pemulung. Kemudian dilakukan pemeriksaan langsung dengan KOH 20% dan pemeriksaan Langsung dan biakan didaptkan hasil 87, 72% positif Dan hasil pemeriksaan biakan didapatkan sepesies jamur yaitu Aspergillus sp38 koloni (48,72%), Mucor13 koloni (16,66%), Pencillium12 koloni (15,38%), Fusarium3 koloni (3,85%), Rhizopus 3 koloni (3,85%), Candida sp3 koloni (3,85%), Rhodotorula3 koloni (3,85%), Culvularia2 koloni (2,56%),Oospora1 koloni(1,28%). Berdsarkan faktor pemicu onikomikosis yang paling tiggi pemulung yang memiliki kelainan kuku 77,19 % dan pemulung yang tidak memiliki kelainan kuku 10,53 %. Pemulung yang bekerja lebih dari 6 jam sebanyak 87,72 % dan pemulung yang bekerja kurang dari 6 jam tidak ditemukan hasil positif. pemulung yang memiliki kebiasaan mencuci kaki dan tidak mencuci kaki didapakan presentase 43,86 %. Pemulung diharapkan dapat meningkatkan  kesadaran akan pentingnya kesehatan. Seperti rutinitas mencuci kaki yang bersih setelah bekerja harus menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari agar dapat menghindari terjadinya onikomikosis.

 

Kata Kunci                     : Onikomikosis,Kerokan Kuku, Pemulung


Full Text:

PDF

References


Annonymous. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2010

Alda, Novira. Pemeriksaan jamur pada kerokan kuku tangan dan kuku kaki kayawan pabrik tahu di jalan baru kemang pd Udik kemang Bogor Jawa Barat. Universitas MH. Thamrin. 2018

Ameen et al. British Association of Dermatologists gidelines for the management of onychomycosis 2014. British Journal of Dermatology. 2014

Evan R, Hu SW, Mee SA, Chris A. Candida parapsilosis of the nail bed without onychomycosis. Doj. 2015.

Grover C, Khurana A. Onychomycosis: Newer insights in pathogenesis and diagnosis. Indian J Dermatol Venereol Leprol [serial online] 2012.

Graham, Robin dkk, Lecture Notes On Dermatology. Jakarta. 2009.

Gupta AK, Simpson FC, Diagnosing Onycochomycosis Clinic in Dermatology, 2013.

Harahap. Kelainan Kuku Ilmu Penyakit kulit, Hipokrates. Jakarta. 2000.

Iswanto. Pola Hidup Sehat Dalam Keluarga. Sunda Kelapa Pusatak. Jakarta. 2009

Izzah, N. Kualitas udara di lingkungan. Fakultas Sains dan Teknologi UINS Hidayatulah. Jakarta. 2015.

Kaur et al. Onychomycosis-Epidemiology. Diagnosis and management. Indian journal of medical Microbiology. 2010.

KR Deddy, Jurnal Gandaki Medical College-Nepal. 2017.

Monero G, Arenas R. Other Fungi Causing Onychomycosis Clinic in Dermatology. 2010

Muamuja, Enricco.H.,dkk Onikoikosis Kandida Yan Diterapi Dengan Itrakonazol Dosis Denyut, Lporan Kasus, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2017.

Mulyati. Buku Penutun Praktikum Mikologi. Universitas MH. Thamrin. 2018.

Murniana, Antifungal Activity From Seed Of Cereba Odollam Against Candida albicans. Jurnal Natural, 2011.

Pharaon et al. Onichomycosis journal. 2014.

Piraccini BM, Alessandrini, A Onychomycosis: A Review Journal of Fungi, 2015.

Pohan, Arthur. Bahan Kuliah Mikologi FK UNAIR. Surabaya. 2013.

Queller JN, Bhatia N. The Dermathologist Approach to Onychomycosis. Jurnal Of Fungi. 2015

Richardson MD, Warnock Dw. Fungal Infection Diagnosis and Management. 2012

Rieder E, Hu S, Meehan S, Adigun C. Candida parapsilosis of the nail-bed without onychomycosis. Dermatology Online Journal. 2015.

Robert D, Taylor W, Boyle J. Guidelines For Treatment Of Onychomycosis. Br J Dermatol.2009

Sari I.K, Azrin M. Gambaran Pengetahuan Pemulung terhadap Aspek Kesehatan Keselamatan Kerja dalam Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Sementara. 2016

Soedarto. Mikrobiologi Kedokteran. Sagung Seto. Jakarta. 2015

Sulaeman, JR dan Susilo, L., Mikosis Superfisial bukan Dermatofitosis, Buku Penuntun Parasitologi Kedokteran, Edisi Keempat, FKUI, Jakarta, 2014.

Subakir. Jurnal Dermatomikosis Superfisialis. 2010

Swastika, Made, Basic Sciences and Terapeutic in Regenarative and Aesthetic Medicine. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, 2017.

Welsh O, Vera-Carera L, Welsh E. Onychomycosis Clinic In Dermatology. 2010.

Zein. Faktor Resiko Infeksi Akut Pada Orang Dewasa. 2010.




DOI: https://doi.org/10.37012/anakes.v6i1.350

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Mulyati Mulyati, Zakiyah Zakiyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License

Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats