Identifikasi Kadar Boraks Pada Adonan Cireng Sebelum Digoreng Dan Sesudah Digoreng Pada Pedagang Gorengan Di Kecamatan Ciracas

Masdianto Masdianto, Wan Annisa

Abstract


campuran adonan yang berbahan utama tepung kanjiatau tapioka. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa.. Pengawet bukan untuk makanan masih digunakan pada pembuatan cireng yaitu boraks. Boraks pada cireng jika masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan rasa mual,muntah-muntah, diare,kejang perut, bercak-bercak pada kulit, temperaturtubuhmenurun,ruamiritema kulityang menyerupaicampakdan kerusakan padaginjal,gelisah dan lemah juga dapatterjadi,kematianterjadiakibat kolaps pernapasan.Sedangkan pada keracunan kronik, dapat menyebabkan demam,anoreksia, anuria,kerusakanginjal,depresidanbingung.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya kandungan boraks pada adonan cireng sebelum dan sesudah diolah yang dijual pada pedagang gorengan di daerah kecamatan Ciracas. Uji laboratorium boraks dengan  uji kualitatif  menggunakan uji nyala api dan uji kurkumin, uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri. Hasil uji kualitatif pada adonan cireng dan cireng goreng didapat 4 sampel positif mengandung boraks. Hasil uji kuantitatif pada 4 sampel adonan cireng sebelum dan sesudah digoreng diperoleh kadar terendah1,31 ppm dan kadar tertinggi 1,51 ppm. Kesimpulan masih ada pedagang cireng yang menggunakan boraks sebagai bahan pengawet . Boraks dilarang digunakan sebagai pengawet makanan berdasarkan Permenkes RI Nomor 033 Tahun 2012.

 

Kata Kunci     : Cireng, Bahan Tambahan Pangan, Boraks


Full Text:

PDF

References


Azas,. 2013. Analisis Kadar Boraks pada Kurma yang Beredar di Pasar Tanah Abang dengan Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Jakarta

Aminah dan Hilmawan, 2009. Pengertian boraks

Eka, 2013. Analis Kandungan Formalin Dan Boraks PadaBakso Yang Disajikan Kios Bakso Permanen Pada Beberapa Tempat Di Kota Bitung Tahun 2014

Departemen Kesehatan RI. 1999.Peraturan Menter Kesehatan Nomor 1168/Menkes/Per/X/1999 tentangBahan Tambahan Makanan; Jakarta

Dr.Ir, Wisnu Cahyadi, M.Si. Bahan Tambahan Pangan

Muaharrani, L.K. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Boraks pada Krupuk Puli di Kecamatan Kamal. Pena Sains. 2:121

Rusli, R. 2009.Penetapan Kadar Boraks pada Mie Basah yang Beredar Dipasar Ciputat Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis menggunakan Pereaksi

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwj6yoWlyIXcAhUGN48KHWGpCDwQFggoMAA&url=http%3A%2F%2Frepository.uinjkt.ac.id%2Fdspace%2Fbitstream%2F123456789%2F5600%2F1%2F92657-RAISANI%2520RUSLI-FKIK.pdf&usg=AOvVaw2Plb4iPVXYZDRBVIUJDPrR

Simpus, 2005. Identifikasi Dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso Jajanan Di Kota Manado

Syah, 2005. Pengertian boraks dan efek samping nya

SK. Menteri Kesehatan No. 72/ MENKES/PER/ IX/ 88

http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-pangan-dan-jenis-jenis-pangan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Cireng

https://www.foody.id/article/hits-ini-makanan-asal-bandung-yang-serba-ci-dan-gak-pernah-ada-matinya-2393




DOI: https://doi.org/10.37012/anakes.v5i1.325

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Masdianto Masdianto, Wan Annisa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License

Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats