Deteksi Jamur Malassezia spp. pada Kulit Pekerja Bangunan di Daerah Sukatani Cimanggis Kota Depok

Mulyati Mulyati, Lenggo Geni, Rawina Winita, Madonia Fakum Silitonga

Abstract


Penyakit infeksi jamur pada kulit kerap ditemukan pada daerah iklim tropis seperti di Indonesia, salah satunya adalah penyakit panu (Pityriasis versicolor) yang disebabkan oleh jamur superfisialis Malassezia spp. Penularan panu terjadi apabila kontak dengan spora jamur penyebabnya. Salah satu kelompok yang rentan terinfeksi jamur ini yaitu pekerja bangunan. Meskipun panu tidak berbahaya tetapi keluhan rasa gatal pada waktu berkeringat dan alasan tidak nyaman oleh adanya bercak di lapisan kulit menyebakan penderita merasa terganggu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya jamur Malassezia spp. pada kerokan kulit pekerja bangunan di Perumahan daerah Sukatani Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pada populasi pekerja bangunan yang bekerja di Perumahan daerah Sukatani Cimanggis Kota Depok sebanyak 43 pekerja. Jumlah sampel pada penelitian adalah 30 pekerja yang dipilih secara simple random sampling. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jamur Malassezia spp. pada kerokan kulit pekerja bangunan di perumahan daerah Sukatani Cimanggis Kota Depok. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas MH Thamrin sesuai prosedur pemeriksaan serpihan kulit secara makroskopis dengan mengamati secara langsung (pemeriksaan fisik) dan mikroskopis dengan menggunakan larutan KOH 10%. Penelitian menunjukkan sebanyak 13,33% pekerja bangunan kulitnya terinfeksi jamur Malassezia spp. dan terdapat 66,6% pekerja bangunan dengan hipopigmentasi kulitnya ditemukan jamur Malassezia spp. Faktor kebiasaan mandi 1x dalam sehari dan penggunaan pakaian yang tidak diganti merupakan faktor yang berperan terhadap adanya jamur Malassezia spp pada pekerja bangunan

Kata Kunci: Malassezia spp., Pekerja Bangunan, Pityriasis versicolor


Full Text:

PDF

References


Karray, M., & Mc Kinney, W.P. (2021) Tinea Versicolor. Stat Pearls Publishing LLC., https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482500/)

Azminingrum A, Zulkarnain I dan Murtiastutik D. (2017). Perbandingan Kolonisasi Malassezia pada Pasien Dermatitis Atopik dan Kontrol. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin – Periodical of Dermatology and Venereology, 29(3), 188-194

Pedrosa, A.F, Lisboa, C, & Rodrigues, A.G. (2014). Malassezia infections: a medical conundrum. J Am Acad Dermatol.,71(1), 170–176. doi: 10.1016/j.jaad.2013.12.022

Renati S, Cukras A & Bigby M.(2015). Pityriasis versicolor. BMJ. 350, 1394. doi: 10.1136/bmj.h1394

Dwi, Y. F. Isa, Nurdjannah, J. Niode, Herry, E. J. & Pandaleke. (2016). Profil pitiriasis versikolor di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr.R. D. Kandou Manado periode Januari-Desember 2013., Jurnal e-Clinic (eCl),4(2)

Luis J. (2010). Pathogenesis of dermatophytosis and tinea versicolor. J Clin Dermatol.,

(1),185-9.

Santana, .JO, Andrade de Azevedo, F.L & Filho, P.C.C. (2013). Pityriasis versicolor: clinical-epidemiological characterization of patients in the urban area of Buerarema-BA, Brazil. An Bras Dermatol., 88(2),216–221. doi: 10.1590/S0365-05962013000200005

Cam, T.V., Van, N.T., Hau, T.K., Huu, L.D., Minh, T.P.P., Huu, N.S., Minh, N.T., Gandolfi, M., Satolli, F., Feliciani, C., Tirant, M., Vojvodic, A., & Lotti, T.(2019). Distribution of Malassezia Species from Scales of Patient with Pityriasis Versicolor by Culture in Vietnam. Jurnal National Library of Medicin,. 7(2),184–186.

Pramono, A.S., Soleha, T.U. (2018). Pitiariasis Versikolor: Diagnosis dan Terapi. J Agromedicine,5(1), 450-451.

Mustika A, Kusuma M & Nasution LH. (2021). The correlation between sebum levels and

pityriasis versicolor., Bali MedJ 10(3), 1015-1019

Yogiswara, W.D., Muslimin, & Ciptaningtyas, R.V. (2018). Uji Beda Sensitivitas Jamur Malassezia Sp. Terhadap Ketokonazol Dan Mikonazol Secara In Vitro. Jurnal Kedokteran Diponegoro., 7(1), 1-2

Hardiyanti, P.N. (2019). Identifikasi Jamur Malassezia furfur Pada Penambang Pasir di Desa Megaluh Jombang. Hal 19-32.

Mulyati. (2020). Buku penuntun praktikum mikologi: Pemeriksaan Penderita Mikosis Superfisialis. Jakarta

Hadi, dan Alamudi. (2019). Imunodiagnostik Pada Bakteri Dan Jamur. Sidoarjo: Zifatama Jawara.

Ferry, M., Putra, S., Nasip, M., & Budiastutik, I. (2015); Hubungan antara kebiasaan antara kebiasaan mandi, penggunaan handuk dan mengganti pakaian dengan kejadian penyakit panu pada masyarakat yang berusia 15-44 tahun di Kecamatan di Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Kabupaten Mempawah. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Zahra, M., Subchan, P., & Widodo, A. (2019). Pengaruh Perilaku Higiene Perorangan terhadap Prevalensi terjadinya Penyakit Pityriasis versicolor di Panti Asuhan Darul Yatim Demak. Jurnal Kedokteran Diponegoro 8(1),284–290.

Subhan, M., dan Rahmah, M. (2019). Panu (Pityriasis versicolor/ Tinea versicolor) https://www.scribd.com/document/495608245/PANU (di akses 08 Juni).

Khorunnisak, R. (2018). Identifikasi Jamur Malassezia furfur pada Handuk (Studi pada Mahasiswa D-III Analis Kesehatan Semester IV). Hal. 3-34.

Pininta, Ayunda. Handuk Mandi bisa jadi Sumber Penyakit. Kompas




DOI: https://doi.org/10.37012/anakes.v8i2.1200

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Mulyati mulyati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Address:
Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jl. Raya Pd. Gede No.23-25, RT.2/RW.1, Dukuh, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13550

Creative Commons License

Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats